Translate

Selasa, 20 November 2012

Pengrawit


Pengrawit adalah penabuh gamelan atau musik karawitan atau orang yang profesional di bidang olah musik gamelan.

Latar Belakang

Pengrawit juga sering disebut nayaga atau Yogo. Yogo sendiri menurut Ki Mujoko Joko Raharjo (alhm) dalang terkenal dari Klaten, menyebutkan berasal dari kata wiyoga yang berarti semedi atau meditasi. Seorang Nayoga bila sedang menabuh gamelan biasanya dengan konsentrasi penuh untuk memberi ruh terhadap gending yang sedang ia mainkan. Keseriusan dalam menabuh gamelan ibarat orang semadi /meditasi, dimana bila rusak tabuhannya ibaratnya gagal sembahnya terhadap yang Maha Kuasa.[1]
Pengrawit dari kata rawit, yang berarti rumit, atau yang berhubungan dengan hal-hal halus, lembut. Pengrawit memang berhubungan dengan hal-hal rumit, misalnya harus menghafal ratusan gending yang berbentuk not-not angka di luar kepala dan menyajikannya dengan "garap" yang benar.[2]
Bahkan pengrawit yang "mumpuni" terhadap garap ratusan bahkan ribuan gending, disebut Empu. Empu karawitan ini biasanya abdi dalem pengrawit keraton yang memang ahli di bidangnya. Dimasa lalu nama-nama seperti Mloyo Widodo adalah empu karawitan yang banyak cantrik-nya, dan menjadi panutan atau menjadi nara sumber garap gending-gending kuna yang sudah jarang di tabuh atau dibunyikan oleh generasi dibawahnya.

Pengrawit Surakarta

Dalam gaya Surakarta yang di sebut Pengrawit ini juga menunjuk pada penabuh karawitan mandiri/klenengan[4], pengiring tari, pengiring wayang, dankethoprak.
Di Surakarta pengrawit juga harus pandai menafsir notasi-notasi atau gending tersebut, bagaimana garap kendang-nya, gender-nya, rebab-nya, bonang-nya dan tafsir tabuhan ricikan gamelan lainya.
Pengrawit gaya Surakarta dalam menabuh biasanya memakai kain, beskap landhung, blangkon, atau kerisan dengan beskap krowok. Jika acara santai biasanya memakai batik atau baju yang sopan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar